AT89C51 adalah mikrokontroler keluaran
Atmel dengan 4K byte Flash PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory).
AT89C51 memiliki sistem pemrograman kembali Flash
Memory dengan daya tahan 1000 kali write/erase.
Memori ini biasa digunakan untuk menyimpan perintah berstandar MCS51
sehingga memungkinkan mikrokontroler ini untuk bekerja dalam mode single chip operation (operasi keping
tunggal) yang tidak memerlukan external
memory (memori luar) untuk menyimpan source
code tersebut. (Paulus Andi Nalwan,
2003 : 1). Berikut merupakan gambar susunan kaki dan blok diagram mikrokontroler
AT89C51 :

Gambar 1. Susunan Kaki Mikrokontroler AT89C51

Gambar 2. Blok Diagram Mikrokontroler AT89C51
a.
Pin AT89C51
Mikrokontroler ini memiliki 32 port
I/O yang terbagi menjadi 4 buah port
dengan 8 jalur I/O. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing pin IC
mikrokontroler AT89C51 :
1) Pin 1 sampai 8 (Port 1)
Port 1 merupakan Port I/O
dwi-arah yang dilengkapi dengan pullup
internal. Penyangga
keluaran Port 1
mampu memberikan/menyerap arus empat masukan TTL.
Kaki-kaki Port 1 akan di pulled high dengan pullup internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Sebagai
masukan, jika kaki-kaki
Port 1 dihubungkan ke ground (pull low), maka
masing-masing kaki akan memberikan arus karena di-pulled high secara internal.
Port 1 juga menerima alamat bagian
rendah (low byte) selama pengisian
program dan verifikasi flash
(Agfianto Eko Putra, 2004 : 90).
2) Pin 9 (RST)
Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 cycle.
3) Pin 10 sampai 17 (Port 3)
Port 3 merupakan port I/O dwi arah dengan dilengkapi pullup internal. Penyangga keluaran
Port
3 mampu memberikan/menyerap arus empat masukan TTL.
Kaki-kaki Port 3 akan di pulled high dengan pullup internal sehingga dapat digunakan
sebagai masukan. Sebagai masukan, jika kaki-kaki Port 3 dihubungkan ke ground (di-pull low), maka masing-masing kaki akan memberikan arus karena di-pulled high secara internal (Agfianto Eko Putra, 2004 : 90).
Tabel 1. Fungsi-fungsi Khusus Kaki-kaki
Port 3
Kaki Port
|
Fungsi Alternatif
|
P3.0
|
RXD
(port input serial)
|
P3.1
|
TXD
(port output serial)
|
P3.2
|
INT0
(interupsi 0 eksternal)
|
P3.3
|
INT1
(interupsi 1 eksternal)
|
P3.4
|
T0
(input timer 0 eksternal)
|
P3.5
|
T1
(input timer 1 eksternal)
|
P3.6
|
WR
(tulis ke memori data eksternal)
|
P3.7
|
RD
(baca dari memori data eksternal)
|
4) Pin 18 (XTAL 2)
Pin ini merupakan output oscillator.
5) Pin 19 (XTAL 1)
Pin ini merupakan input oscillator.
6) Pin 20 (GND) dihubungkan
ke Ground.
7) Pin 21 sampai 28 (Port 2)
Port 2 merupakan Port I/O
dwi-arah dengan dilengkapi pullup
internal. Penyangga
keluaran Port 2
mampu memberikan/menyerap arus empat masukan TTL.
Kaki-kaki Port 2 akan di pulled high dengan pullup internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Sebagai
masukan, jika kaki-kaki
Port
2 dihubungkan ke ground (di-pull low), maka masing-masing kaki
akan memberikan arus karena di-pulled
high secara internal.
Port 2 akan memberikan byte alamat bagian tinggi (high byte) selama pengambilan instruksi
dari memori program eksternal dan
selama pengaksesan memori data eksternal
yang menggunakan perintah dengan alamat 16 bit
(misalnya : MOVX @DPTR). Dalam aplikasi ini, jika ingin mengirimkan “1”, maka
digunakan pullup internal yang sudah
disediakan. Selama pengaksesan memori data eksternal
yang menggunakan perintah dengan alamat 8 bit
(misalnya : MOVX @R1), Port 2 akan
mengirimkan isi dari Shift Function Register
Port 2. Port 2 juga menerima alamat bagian tinggi selama pemrograman dan verifikasi (Agfianto Eko Putra, 2004 :
90).
8) Pin 29 (PSEN)
Program Store Enable (PSEN) merupakan pin yang
berfungsi pada saat mengeksekusi program yang terletak pada memori eksternal. PSEN akan aktif dua kali
setiap cycle.
9) Pin 30 (ALE)
Pin ini dapat berfungsi
sebagai Addres Latch Enable yang me-latch low byte address pada saat
mengakses memori eksternal. ALE akan
aktif pada saat mengakses memori eksternal.
10) Pin 31 (EA)
Pada kondisi low, pin ini akan
berfungsi sebagai External Acces Enable
(EA) yaitu mikrokontroler akan menjalankan program yang ada pada memori eksternal setelah sistem di reset. Jika berkondisi high, pin ini akan berfungsi untuk
menjalankan program yang ada pada memori internal.
11) Pin 32 sampai 39 (Port 0)
Port 0 merupakan Port
keluaran/masukan (I/0) bertipe open drain
bidirectional. Sebagai
Port
keluaran, masing-masing kaki dapat menyerap arus delapan masukan TTL. Port 0 dapat digunakan sebagai
masukan-masukan berimpedansi tinggi.
Port 0 juga dapat
dikonfigurasikan sebagai bus
alamat/data bagian rendah (low byte)
selama proses pengaksesan memori data dan program eksternal. Jika digunakan dalam mode
ini Port
0 memiliki pullup internal tetapi
lemah. Port 0 juga menerima kode-kode
yang dikirimkan kepadanya selama proses pengisian program dan mengeluarkan
kode-kode selama proses verifikasi
program yang telah tersimpan dalam flash.
Dalam hal ini dibutuhkan pullup eksternal
selama proses verifikasi program
(Agfianto Eko Putra, 2004 : 89).
12) Pin 40 (Vcc) dihubungkan
dengan Vcc (+5 Volt).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar